Pembelajaran Digital, Pembelajaran Tatap Muka dan Perubahan Iklim
Perdebatan tentang pembelajaran digital, pembelajaran tatap muka, dan pembelajaran campuran sering kali berfokus pada efektivitasnya dalam mencapai beberapa hasil pendidikan inti. Biaya atau kenyamanan penggunaan metode yang berbeda untuk mencapai hasil hasil tertentu telah semakin masuk ke dalam kerangka kerja pendidikan selama dua dekade terakhir. Akan tetapi, jarang sekali para pendidik atau peserta didik mempertimbangkan jejak iklim dari berbagai kegiatan mereka. Hal ini merupakan kekurangan yang penting, karena semua kegiatan pembelajaran dapat berkontribusi terhadap jejak iklim kita secara keseluruhan. Penyedia pendidikan harus melakukan yang terbaik untuk meminimalkan jejak karbon yang terkait dengan pembelajaran mereka. Namun, peserta didik juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa cara mereka mengakses pembelajaran juga dikaitkan dengan biaya lingkungan yang minimal. Baik penyedia dan peserta didik harus fokus pada kegiatan yang memiliki dampak terbesar. Hal ini relevan baik untuk pendidikan tatap muka dan pembelajaran digital.
Pembelajaran tatap muka adalah cara tradisional untuk menyampaikan kegiatan pendidikan, dan hal ini memiliki banyak kelebihan. Mahasiswa dan peserta pelatihan dapat mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam suasana tatap muka dan juga memiliki kesempatan untuk berjejaring dan terlibat dalam pembelajaran informal dengan para pendidik dan rekan sejawat. Lingkungan tatap muka terutama dapat membantu dalam mempelajari keterampilan praktis atau prosedural dan perilaku profesional. Namun, perjalanan sering kali diperlukan untuk pembelajaran tatap muka. Hal ini dapat melibatkan mengemudi dan/atau menggunakan transportasi umum, yang dapat mencakup perjalanan udara ke acara-acara seperti konferensi internasional. Menggunakan transportasi umum adalah cara transportasi umum adalah cara bepergian yang paling ramah iklim.
Pembelajaran digital juga dapat memberikan berbagai hasil pembelajaran yang bermanfaat. Ini dapat memungkinkan pembelajaran pengetahuan, pembelajaran keterampilan dan perilaku tertentu. Kemajuan teknologi berarti bahwa hasil pembelajaran tertentu yang sampai saat ini hanya dapat dilakukan dengan pembelajaran tatap muka (seperti pelatihan dan peningkatan keterampilan komunikasi) sekarang cukup memungkinkan dengan e-learning. Dan pembelajaran digital biasanya lebih nyaman daripada harus bepergian. Pembelajaran digital juga memiliki keunggulan dalam hal jejak karbon dibandingkan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran digital memang memiliki jejak karbon, tetapi umumnya lebih sedikit daripada jejak karbon yang dihasilkan dari perjalanan. Jejak karbon yang terkait dengan pembelajaran digital melibatkan listrik, perangkat keras dan perangkat lunak untuk membuat dan mengakses materi pembelajaran. Perangkat elektronik memiliki tingkat ramah terhadap iklim. Beberapa perangkat mengkonsumsi lebih banyak listrik daripada yang lain. Umumnya, komputer desktop yang digunakan untuk bermain game atau kegiatan simulasi tingkat lanjut mengkonsumsi listrik paling banyak.
Kesimpulannya, dalam era digital yang semakin maju, pemilihan metode pembelajaran tidak hanya didasarkan pada efektivitasnya dalam mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, serta dampaknya terhadap lingkungan, kita dapat membuat pilihan yang lebih bijaksana dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan. (Resume Artikel oleh Naurah Alifia Putri Wicaksono)
Komentar
Posting Komentar